Prestasi merupakan refleksi jiwa. Jiwa yang dinamis akanmerefleksikan semangat pengembangan diri secara total danberkesinambungan. Jiwa yang dinamis pula yang padaakhirnya akan melahirkan etos kerja dan budayapengembangan diri yang baik.
Pengembangan diri manusia bersifat dinamis, berubah darihari ke hari. Dinamisnya pengembangan diri telah diisyaratkanAllah SWT dalam surat al-Hasyr ayat 18, Hai orang-orangyang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklahsetiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untukhari esok (akhirat), bertakwalah kepada Allah, sesungguhnyaAllah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dalamriwayat sebuah hadits juga dinyatakan, barangsiapa yangharinya sama dengan kemarin, ia terlena, jika harinya lebihburuk dari kemarin, ia merugi, yang beruntung hanyalah orangyang harinya lebih baik dari kemarin
Pentingnya pengembangan diri
Setiap momentum pergantian tahun dalam perjalanan hidupkita, selalu kita iringi dengan melakukan muhasabah. Hal inidilakukan bukan sekedar untuk mengenang masa lalu, namunsebagai persiapan untuk menghadapi masa depan. Denganmelakukan muhasabah, kita dapat mengetahui kekuatan dankelemahan, peluang maupun tantangan yang kita miliki.
Bulan Ramadhan yang baru lalu, saya berkesempatanberkunjung ke Jepang. Saat itu, saya menyaksikan fenomenaperadaban modern
Negara Jepang, dengan caranya sendiri mampu mengantarkanmasyarakatnya menjadi masyarakat dengan peradabanmodern. Rahasia pencapaian kemajuan mereka adalah Keizen.Kaizen adalah konsep yang diperkenalkan oleh Masaaki Imai,seorang pakar produktivitas perusahaan Jepang. Imai yangsejak tahun 1950-an mempelajari produktivitas industriAmerika kemudian menulis buku Kaizen, The Key to Japan s Competitive Success (1986) yang berisi rahasia keberhasilanperusahaan dan industri Jepang.
Esensi konsep Keizen dapat kita terapkan dalam kehidupansehari-hari. Dalam bentuk upaya untuk selalu mengembangkandan menyempurnakan kemampuan, prestasi dan produktivitasspiritual, intelektual, fisik maupun material secara kaffahalias total.
Upaya pengembangan diri
Pengembangan diri sebenarnya merupakan proses pembaruan.Proses ini disebut oleh Stephen R. Covey dalam The 7 habits of Highly Effective People (1993) sebagai konsep asahgergaji. Pembaruan yang dilakukan, menurut Covey mestimeliputi empat dimensi yaitu: pembaruan fisik, spiritual, mental dan sosial/emosional.
Pembaruan fisik dapat dilakukan dengan melalui olahraga,asupan nutrisi, dan upaya pengelolaan stres. Pembaruanspiritual dapat diraih melalui penjelasan tentang nilai dankomitmen, melakukan studi atau kajian dan berkontemplasiatau berdzikir. Dimensi mental dapat diperbarui melaluikegiatan membaca, melakukan visualisasi, membuatperencanaan dan menulis. Adapun dimensi sosial/emosionaldiasah melalui pemberian pelayanan, bersikap empati,melakukan sinergi dan menumbuhkan rasa aman dalam diri.Dalam proses pengembangan diri diperlukan keseimbangan(tawazun) dan sinergi (tanasuq) untuk mencapai hasil optimalsebagaimana yang diharapkan.
Pengembangan diri tidak muncul begitu saja. Untukmeraihnya, diperlukan latihan dengan pola seperti spiral. Polaini melatih kita untuk bergerak ke atas sepanjang spiralsecara terus-menerus. Pola spiral ini memaksa kita untukmelalui tiga tahap kegiatan yakni belajar, berkomitmen, danberbuat. Latihan ini harus terus-menerus berjalan secaraberulang-ulang sampai kualitas dan produktivitas diri kitamenjadi semakin tinggi.
Apa yang perlu dikembangkan?
Dalam melakukan pengembangan diri, kita memerlukan tolokukur yang nyata dan aplikatif untuk mengetahui kemajuan danperkembangan yang telah kita capai . Konsep Sharpening Our Concept and Tools (SHOOT) yang dikembangkan olehLembaga Manajenen Terapan Trustco berikut ini dapat kitajadikan sebagai contoh daftar aktivitas pengembangan diri.
1. Memperluas pengetahuan mengenai fakta situasional.Jangan bersikap tak acuh dengan lingkungan sekitar;
2. Menjalin hubungan dengan orang lain;
3. Mengelola waktu secara efektif;
4. Menjaga keaktualan pengetahuan agar tidak tertinggal danrelevan. Jangan malas mencari pengetahuan baru;
5. Berlatih untuk mengumpulkan fakta dan membuat asumsi;
6.Membuat jurnal pribadi dengan menggunakan catatan harianagar jadwal kita menjadi teratur.;
Menentukan batas-batas kekuasaan dan otoritas yang kitamiliki
1. Jelas agar kita dapat leluasa berkembang;
2.Mendengarkan dengan seksama;
3.Melakukan pengambilan keputusan dengan baik;
4. Membiasakan membuat teknik perencanaan (planning) yangbaik.
Melakukan secara mandiri
Proses pengembangan diri yang kita lakukan tidak akanberjalan lancar apabila kita mengandalkan dukungan dariluar. Diperlukan sebuah etos tarbiah dzatiyah (self education) yang berasal dari dalam diri kita sendiri.Pembelajaran yang harus dilakukan secara mandiri inisetidaknya mencakup tiga hal, yaitu: kemampuan membuatkurikulum atau agenda pribadi (self curriculum), kemampuanmenjadi pembelajar yang cepat (speed learner), dan belajarsecara mandiri (self learning).
Melakukan proses pengembangan diri memang tidak bebashambatan, bahkan seringkali penuh kendala. Albert Ellis,psikolog dan penulis terkenal dalam bukunya Feeling Better, Getting Better, Staying Better (2001) memperkenalkan konsepterapi Rational Emotive Behavior Theraphy (REBT) . Konsep inidiperkenalkan oleh Ellis untuk membantu mengatasihambatan dalam pengembangan diri. Beberapa hal yangdisampaikannya berikut ini dapat menjadi bahan renungankita:
Bicara adalah perkara mudah. Namun, hanya bicara yangdiikuti oleh tindakan yang dapat membuat segalanya menjadilebih baik.
pengembangan diri
Diposting oleh
meida setyarini dewi
|
Label:
TEORI ORGANISASI UMUM 1
Strategi Kaizen merupakan konsep tunggal manajemen Jepangyang menjadi kunci sukses dalam persaingan. Kaizen berartipenyempurnaan secara kontinyu dan melakukan pengembangansecara total dengan melibatkan semua unsur dan potensi yangada. Kaizen berorientasi pada proses dan usaha yang optimal,berbeda dengan manajemen Barat yang lebih berorientasipada hasil.
· Anda tidak akan dapat mencapai kemajuanapabila selalu mengerjakan sesuatu dengan cara yang sama.Oleh karena, mengubah cara harus sering dilakukan meskipundapat membuat anda merasa kurang nyaman.
· Anda harus berusaha menghentikan kebiasaanyang tidak baik dengan sungguh-sungguh.
· Semakin lama anda tenggelam dalam perilakuyang merugikan diri sendiri, semakin lama anda harusberjuang untuk menghentikannya.
· Menghindari tindakan yang anda kuatirkan akangagal hanya dapat mengurangi kecemasan anda sementara.Dalam jangka panjang, penghindaran ini justru dapatberakibat buruk. Oleh karena itu lebih baik menghadapinya,ketimbang mengindar.
· Makin sering anda berfikir bahwa anda tidakberguna dan tidak berharga setelah mengalami kegagalan,semakin sulit anda mencapai keberhasilan.
· Kalau anda ingin menemukan kedamaian dankegembiraan di dunia dan Insya Allah di surga nanti, atau ingin menjadi lebih baik, anda harus memaksa diri untukmelakukannya.
Sikap diri seperti di atas perlu dibangun karena menentukangaya manajemen pengembangan diri anda. John Maxwelldalam The Winning Attitude; Your Key to Personal Success (1993) menyimpulkan bahwa sikap hidup menentukan tindakan,pola hubungan dengan orang lain, perlakuan yang kita terimadari orang lain, keberhasilan dan kegagalan, menentukan hasilakhir, cara pandang yang positif dan optimis. Ia jugamenyatakan, sikap anda sekarang adalah hasil dari sikap-sikap anda selama ini.
Oleh karena itu sangat tepat jika kita selalu berpegang padapesan Nabi saw dalam hadits riwayat al-Bukhari, segalaaktivitas ditentukan oleh niat dan seseorang akan menuai hasilaktivitasnya sesuai dengan niatnya. Niat itulah sebenarnyayang merupakan benih dari sikap diri sehingga perlu dijagakesucian dan kekuatannya. Dengan demikian, niat dapatmemberikan energi positif dalam pengembangan diri. Nabijuga bersabda bahwa sangatlah beruntung seseorang yangsenatiasa menyibukkan diri dengan kekurangannya, ketimbangmengorek kekuarangan orang lain.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar